RUANG
LINGKUP TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Makalah
ini diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah
“Teknologi
pendidikan”
Nama :Irfan lutfianto (210611056)
Dosen
Pengampu:
Kurnia
Hidayati, M.Pd.
Jurusan
Tarbiyah
Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah/PG B
Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri(STAIN)
Ponorogo
2012
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG MASALAH
Teknologi
Pembelajaran adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran
dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan
proses dan sumber daya teknologi. Studi. Pemahaman teoritis, sebagaimana
dalam praktek teknologi pendidikan memerlukan konstruksi dan perbaikan
pengetahuan yang berkelanjutan melalui penelitian dan refleksi praktek, yang tercakup
dalam istilah studi. Etika Praktek. Mengacu kepada standard etika praktis
sebagaimana didefinisikan oleh Komite Etika AECT mengenai apa yang harus
dilakukan oleh praktisi Teknologi Pendidikan. Fasilitasi. Pergeseran paradigma
kearah kepemilikan dan tanggung jawab pembelajar yang lebih besar telah merubah
peran teknologi dari pengontrol menjadi pem-fasilitasi. Pembelajaran.
Pengertian
pembelajaran saat ini sudah berubah dari beberapa puluh tahun yang lalu.
Pembelajaran selain berkenaan dengan ingatan juga berkenaan dengan pemahaman.
Peningkatan. Peningkatan berkenaan dengan perbaikan produk, yang menyebabkan
pembelajaran lebih efektif, perubahan dalam kapabilitas, yang membawa dampak
pada aplikasi dunia nyata. Kinerja. Kinerja berkenaan dengan kesanggupan pembelajar
untuk menggunakan dan mengaplikasikan kemampuan yang baru didapatkannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Batasan
dan pengertian
Ditinjau dari penyajian materi pelajarannya dunia pendidikan telah mengalami 4 tahap
perubahan. Perkembangan yang pertama adalah taatkala dalam masyarakat tumbuh
susatu profesi baru yang disebut “guru” yang diberi tanggung jawab untuk
melaksanakan pendidikan mewakili orang tua. Dengan demikian, maka terjadi
pergeseran peranan pendidikan yang biasa diselenggarakan di rumah berubah
menuju ke pendidikan sekolah sejara formal. Perkembangan yang kedua dimulai
dengan dipergunakan bahasa tulisan di samping bahasa lisan dalam menyajikan
pengajaran. Perkembangan yang ketiga terjadi dengan ditemukannya teknik
percetakan yang memungkinkan diperbanyaknya bahn-bahan bacaan dalam bentuk
buku-buku teks sebagai materi pelajaran cetak. Perkembangan yang terakhir yang
ke empat yaitu mulai masuknya teknologi berikut produknya yang menghasilkan
alat-alat mekanis, optis, maupun elektronis.
Teknologi Pengajaran merupakan sebuah konsep yang
kompleks sehingga memerlukan definisi yang kompleks pula. Definisi –definisi yang
muncul hendaknya dipandang sebagai satu kesatuan sebab tidak ada satu pun
definisi yang lengkap. Menurut AECT 1994 Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek tentang
perancangan, pengembangan, penggunaan, pengelolaan dan pengevaluasian dari
suatu proses dan sumber – sumber untuk belajar.
Teknologi pendidikan sering dikacaukan dengan
teknologi pengajaran. Teknologi pengajaran merupakn bagian dari teknologi
pendidikan. Hal itu didasarkan atas konsep bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Teknologi pengajaran
merupakan satu himpunan dari proses terintegrasi yang melibatkan manusia,
prosedur, gagasan, peralatan organisasi serta pengelolahan car-cara pemecahan
masalah-masalah pendidikan yang terdapat di dalam situasi-situai belajar yang
disengaja. Dalam teknologi pengajaran pemecahan-pemechan masalah tersebut
dibentuk dalam komponen-komponen system pengajaran yang dirancang sehingga
merupakan struktur alternative, yang dalam penggunakannya dikombinasikan
kedalam satu system pengajaran yang lengkap.[1]
Semua
komponen teknologi pengajaran sesuai dengan parameter teknologi pendidikan.
Sebaliknya tidak semua komponen pendidikan
dapat dimasukkan ke dalam parameter teknologi pengajaran.
B.
KAWASAN
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Teknologi Pendidikan dapat dirumuskan menurut
fungsi-fungsi yang berdasar atas tugas-tugas yang timbul sebagai akibat
penerapan teknologi dalam proses pendidikan dan pengajaran. Teknologi
pendidikan tidak sekedar menyangkut mesin-mesin yang dipergunakan dalam
pendidikan dan latihan, tetapi merupakan suatu proses yang ada hubungannya
dengan kegiatan belajar-mengajar. Lebih dari itu teknologi pendidikan merupakan
teori tentang tindak belajar manusia dari segala aspek. Pemecahan masalah
secara teknologi pendidikan menyangkut segala macam sumber belajar, baiak yang
direncanakan maupun dipilih dan yang dimanfaatkan untuk menimbulkan kegiatan
belajar.
Dalam teknologi pendidikan yang termasuk sumber
belajar ialah data, orang atua benda, materi, prosedur, teknik, dan lingkungan
yang dipergunakan, baik secara tersendiri maupun digabungkan untuk mempermudah
terjadinya kegiatan yang intruksional.Sumber belajar dapat dipandang sebagai
komponenen system pengajaran yang dirancang,dipilih, dan dimanfaatkan
ditetapkan serta diidentifikasi sejak awal untuk kemudian dikombinasikan dengan
system-sistem pengajaran yang lengkap untuk menghasilkan tindak belajar yang
terararh dan terawasi.
Upaya memecahkan masalah-masalah kependidikan dalam
teknologi intruksional dilakukan melalui system pengajaran yang merupakan kombinasi
dari komponene-komponen system intruksional yang sengaja dirancang,dipilih, dan
dipergunakan secara terpadu. Komponen system pengajaran itu terdiri dari pesan,
orang, bahan, peralatan, teknik, dan lingkungan.
Dalam menganalisis masalah, merancang, melaksanakan,
dan menilai upaya pemecahan masalah kependidikan merupakan fungsi pengembangan
pengajaran, meliputi riset-teori,desain, produksi, seleksi-evaluasi, logistic,
dan pemanfaatan atau diseminasi. Sedangkan proses dalam mengkoordinasikan salah
satu atau beberapa fungsi tersebut merupakan fungsi pengelolaan pengajara. Yang
dimaksud fungsi Pengembangan pengajaran adalah fungsi yang tujuannya
menganalisis masalah, merancang pemecahan masalah, mengimplementasikan serta
mengevaluasi sumber belajar sebagai komponen sistem pengajaran. Fungsi
Pengelolaan Pengajaran adalah bertujuan mengawasi salah satu atau lebih fungsi
pengembangan atau fungsi pengelolaan lainnya untuk menjamin pengoperasian yang
efektif dalam pelaksanaan kegiatan pengajaran.[2]
1.
Kawasan
Teknologi Pendidikan menurut Davies, 1978
Pembahasan
kawasan teknologi pendidikan mencakup konsep-konsep para ahli yang dianggap
menonjol dan mempunyai pegaruh terhadap perkembangan teknologi pendidikan
secara umum. Diluar AECT, Davies merumuskan teknologi pendidikan sesuai dengan
gejala pendidikan yan Dia amati. Pembahasan Davies dirangkum dari kumpulan
tulisan klasik yang disunting oleh Ely dan Plomp, (1995:19-21).
Davies merumuskan tiga
pendekatansehubungan dengan bidang garapan atau kawasan teknoilogi pendidikan.
Rumusan Davies tersebut meliputi pendekatan perangkat keras (hard were),
pendekatan perangkat lunak (soft were) dan perpaduan kedua pendekatan tadi.[3]
a. Pendekatan
Perangkat Keras
Pendekatan ini
mengusahakan kegiatan guru yaitu mengajar dengan memanfaatkan penggunaan
perangkat keras. Penggunaaan perangkat keras dimaksudkan agar terjadi
otomatisasi atau proses mekanistik dalam kegiatan (belajar) mengajar.Perangkat
keras dimanfaatkan untuk menyampaikan dan menyebarkan materi belajar,
nmereproduksi materi, dan seterusnya.
b. Pendekatan
Perangkat Lunak
Pada tahap ini,
teknologi pendidikan “meminjam” teori dari ilmu perilaku yang diterapkan untuk
mengatasi kesulitan belajar. Teori lain yang diterapkan ialah teori
intruksional. Teori ini membahas cara-cara memperbaiki , memperbaharui, atau
merancang situasi yang betul-betuldibutuhkan oleh siswa.
c. Pendekatan
perpaduan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Pendekatan perpaduan
menerapkan konsep system analisis dalam pendidikan dan kegiatan intruksional.
Penerapan system analisis dianggap mampu mengurangi bias terhadap individu
siswa sehingga siswa dapat berperan dalam kelompoknya dengan dinamis.
Selain alas an tadi, pendekatan
perpaduan dianggap lebih manusiawi serta intregatif (terpadu) dengan kondisi
belajar mengajar sehari-hari.
2.
Kawasan
menurut Assosiation for Education Communication and Tehnology (AECT)
Skema
kawasan yang dirumuskan AECT (1977 dan 1994) melekat satu sama lain.
Visualisasi kawasan dan bidang garapan menjadi satu, namun mencerminkan
keduanya. Perbedaannya terletak pada cara pandang terhadap konsep bidang
garapan. dengan demikian, kawasan dibahas seiiring dengan penjabaran bidang
garapan.
a. Kawasan
AECT 1977
Teknologi pendidikan,
teknologi instruksional, sumer belajar, komponene bidang garapan: rancangan, pengembangan,
evaluasi, sumber belajar, peserta didik.
Satu ciri khas bidang
garapan yang dirumuskan oleh Tim Khusus AECT 1977 adalah penekanan model
kawasan pada usah amengabsahkan pekerjaan yang ,menonjolkan “lahan” yang
digarap oleh para praktisi teknologi pendidikan.Sebagaimana biasanya, proses
belajar menjadi factor utama dalam proses belajar dan proses pendidikan.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, teknologi pendidikan dirumuskan sebagai
cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan teknologi intruksional. Rumusan ini
mengacu pada konsep bahwa proses intruksional menjadi bagian proses pendidikan.
b. Kawasan
Teknologi Instruksional tahun 1994 (Seels dan Richey)
Rumusan kawasan
tahun1994 ini tidak membedakan konsep teknologi pendidikan dan teknologi
intruksional begitu pula dengan dengan definisinya. Seel dan Richey
berorientasi kepada teori dan terapan dari teknologi intruksional. Beberapa
alas an untuk rumusan ini yaitu:
1) Teknologi
intruksional dianggap lebih operasional dibandingkan dengan teknologi
pendidikan.
2) Pembahasan
masalah dalam teknologi intruksional dianggap sama dengan pembahasan masalah
teknologi pendidikan.
3) Dukungan
teori terhadap kegiatan intruksional sangat lebih memadai.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Davies
merumuskan tiga pendekatansehubungan dengan bidang garapan atau kawasan
teknoilogi pendidikan. Rumusan Davies tersebut meliputi pendekatan perangkat
keras (hard were), pendekatan perangkat lunak (soft were) dan perpaduan kedua
pendekatan tadi
Menurut
AECT 1977 kawasan Teknologi pendidikan,
teknologi instruksional, sumer belajar, komponen bidang garapan: rancangan, pengembangan,
evaluasi, sumber belajar, peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana,
Nana. Teknologi pengajaran. Bandung:
Sinar Baru Algensindo 2007.
Harjali,
Teknologi Pendidikan. Ponorogo :Stain
2011.