Selasa, 16 Oktober 2012

Teknologi Pendidikan



RUANG LINGKUP TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Makalah ini  diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Teknologi pendidikan”

Nama    :Irfan lutfianto        (210611056)

Dosen Pengampu:
Kurnia Hidayati, M.Pd.

Jurusan Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah/PG B
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri(STAIN)
Ponorogo
2012
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Teknologi Pembelajaran adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses  dan sumber daya teknologi. Studi. Pemahaman teoritis, sebagaimana dalam praktek teknologi pendidikan memerlukan konstruksi dan perbaikan pengetahuan yang berkelanjutan melalui penelitian dan refleksi praktek, yang tercakup dalam istilah studi. Etika Praktek. Mengacu kepada standard etika praktis sebagaimana didefinisikan oleh Komite Etika AECT mengenai apa yang harus dilakukan oleh praktisi Teknologi Pendidikan. Fasilitasi. Pergeseran paradigma kearah kepemilikan dan tanggung jawab pembelajar yang lebih besar telah merubah peran teknologi dari pengontrol menjadi pem-fasilitasi. Pembelajaran.
Pengertian pembelajaran saat ini sudah berubah dari beberapa puluh tahun yang lalu. Pembelajaran selain berkenaan dengan ingatan juga berkenaan dengan pemahaman. Peningkatan. Peningkatan berkenaan dengan perbaikan produk, yang menyebabkan pembelajaran lebih efektif, perubahan dalam kapabilitas, yang membawa dampak pada aplikasi dunia nyata. Kinerja. Kinerja berkenaan dengan kesanggupan pembelajar untuk menggunakan dan mengaplikasikan kemampuan yang baru didapatkannya.







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Batasan dan pengertian
Ditinjau dari penyajian materi pelajarannya  dunia pendidikan telah mengalami 4 tahap perubahan. Perkembangan yang pertama adalah taatkala dalam masyarakat tumbuh susatu profesi baru yang disebut “guru” yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan pendidikan mewakili orang tua. Dengan demikian, maka terjadi pergeseran peranan pendidikan yang biasa diselenggarakan di rumah berubah menuju ke pendidikan sekolah sejara formal. Perkembangan yang kedua dimulai dengan dipergunakan bahasa tulisan di samping bahasa lisan dalam menyajikan pengajaran. Perkembangan yang ketiga terjadi dengan ditemukannya teknik percetakan yang memungkinkan diperbanyaknya bahn-bahan bacaan dalam bentuk buku-buku teks sebagai materi pelajaran cetak. Perkembangan yang terakhir yang ke empat yaitu mulai masuknya teknologi berikut produknya yang menghasilkan alat-alat mekanis, optis, maupun elektronis.
Teknologi Pengajaran merupakan sebuah konsep yang kompleks sehingga memerlukan definisi yang kompleks pula. Definisi –definisi yang muncul hendaknya dipandang sebagai satu kesatuan sebab tidak ada satu pun definisi yang lengkap. Menurut AECT 1994 Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek tentang perancangan, pengembangan, penggunaan, pengelolaan dan pengevaluasian dari suatu proses dan sumber – sumber untuk belajar.
Teknologi pendidikan sering dikacaukan dengan teknologi pengajaran. Teknologi pengajaran merupakn bagian dari teknologi pendidikan. Hal itu didasarkan atas konsep bahwa pengajaran adalah  bagian dari pendidikan. Teknologi pengajaran merupakan satu himpunan dari proses terintegrasi yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan organisasi serta pengelolahan car-cara pemecahan masalah-masalah pendidikan yang terdapat di dalam situasi-situai belajar yang disengaja. Dalam teknologi pengajaran pemecahan-pemechan masalah tersebut dibentuk dalam komponen-komponen system pengajaran yang dirancang sehingga merupakan struktur alternative, yang dalam penggunakannya dikombinasikan kedalam satu system pengajaran yang lengkap.[1]
Semua komponen teknologi pengajaran sesuai dengan parameter teknologi pendidikan. Sebaliknya tidak semua komponen pendidikan  dapat dimasukkan ke dalam parameter teknologi pengajaran.

B.     KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Teknologi Pendidikan dapat dirumuskan menurut fungsi-fungsi yang berdasar atas tugas-tugas yang timbul sebagai akibat penerapan teknologi dalam proses pendidikan dan pengajaran. Teknologi pendidikan tidak sekedar menyangkut mesin-mesin yang dipergunakan dalam pendidikan dan latihan, tetapi merupakan suatu proses yang ada hubungannya dengan kegiatan belajar-mengajar. Lebih dari itu teknologi pendidikan merupakan teori tentang tindak belajar manusia dari segala aspek. Pemecahan masalah secara teknologi pendidikan menyangkut segala macam sumber belajar, baiak yang direncanakan maupun dipilih dan yang dimanfaatkan untuk menimbulkan kegiatan belajar.
Dalam teknologi pendidikan yang termasuk sumber belajar ialah data, orang atua benda, materi, prosedur, teknik, dan lingkungan yang dipergunakan, baik secara tersendiri maupun digabungkan untuk mempermudah terjadinya kegiatan yang intruksional.Sumber belajar dapat dipandang sebagai komponenen system pengajaran yang dirancang,dipilih, dan dimanfaatkan ditetapkan serta diidentifikasi sejak awal untuk kemudian dikombinasikan dengan system-sistem pengajaran yang lengkap untuk menghasilkan tindak belajar yang terararh dan terawasi.
Upaya memecahkan masalah-masalah kependidikan dalam teknologi intruksional dilakukan melalui system pengajaran yang merupakan kombinasi dari komponene-komponen system intruksional yang sengaja dirancang,dipilih, dan dipergunakan secara terpadu. Komponen system pengajaran itu terdiri dari pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan lingkungan.
Dalam menganalisis masalah, merancang, melaksanakan, dan menilai upaya pemecahan masalah kependidikan merupakan fungsi pengembangan pengajaran, meliputi riset-teori,desain, produksi, seleksi-evaluasi, logistic, dan pemanfaatan atau diseminasi. Sedangkan proses dalam mengkoordinasikan salah satu atau beberapa fungsi tersebut merupakan fungsi pengelolaan pengajara. Yang dimaksud fungsi Pengembangan pengajaran adalah fungsi yang tujuannya menganalisis masalah, merancang pemecahan masalah, mengimplementasikan serta mengevaluasi sumber belajar sebagai komponen sistem pengajaran. Fungsi Pengelolaan Pengajaran adalah bertujuan mengawasi salah satu atau lebih fungsi pengembangan atau fungsi pengelolaan lainnya untuk menjamin pengoperasian yang efektif dalam pelaksanaan kegiatan pengajaran.[2]

1.      Kawasan Teknologi Pendidikan menurut Davies, 1978
Pembahasan kawasan teknologi pendidikan mencakup konsep-konsep para ahli yang dianggap menonjol dan mempunyai pegaruh terhadap perkembangan teknologi pendidikan secara umum. Diluar AECT, Davies merumuskan teknologi pendidikan sesuai dengan gejala pendidikan yan Dia amati. Pembahasan Davies dirangkum dari kumpulan tulisan klasik yang disunting oleh Ely dan Plomp, (1995:19-21).
Davies merumuskan tiga pendekatansehubungan dengan bidang garapan atau kawasan teknoilogi pendidikan. Rumusan Davies tersebut meliputi pendekatan perangkat keras (hard were), pendekatan perangkat lunak (soft were) dan perpaduan kedua pendekatan tadi.[3]
a.       Pendekatan Perangkat Keras
Pendekatan ini mengusahakan kegiatan guru yaitu mengajar dengan memanfaatkan penggunaan perangkat keras. Penggunaaan perangkat keras dimaksudkan agar terjadi otomatisasi atau proses mekanistik dalam kegiatan (belajar) mengajar.Perangkat keras dimanfaatkan untuk menyampaikan dan menyebarkan materi belajar, nmereproduksi materi, dan seterusnya. 
b.      Pendekatan Perangkat Lunak
Pada tahap ini, teknologi pendidikan “meminjam” teori dari ilmu perilaku yang diterapkan untuk mengatasi kesulitan belajar. Teori lain yang diterapkan ialah teori intruksional. Teori ini membahas cara-cara memperbaiki , memperbaharui, atau merancang situasi yang betul-betuldibutuhkan oleh siswa.
c.       Pendekatan perpaduan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Pendekatan perpaduan menerapkan konsep system analisis dalam pendidikan dan kegiatan intruksional. Penerapan system analisis dianggap mampu mengurangi bias terhadap individu siswa sehingga siswa dapat berperan dalam kelompoknya dengan dinamis. Selain  alas an tadi, pendekatan perpaduan dianggap lebih manusiawi serta intregatif (terpadu) dengan kondisi belajar mengajar sehari-hari.
2.      Kawasan menurut Assosiation for Education Communication and Tehnology (AECT)
Skema kawasan yang dirumuskan AECT (1977 dan 1994) melekat satu sama lain. Visualisasi kawasan dan bidang garapan menjadi satu, namun mencerminkan keduanya. Perbedaannya terletak pada cara pandang terhadap konsep bidang garapan. dengan demikian, kawasan dibahas seiiring dengan penjabaran bidang garapan.
a.       Kawasan AECT 1977
Teknologi pendidikan, teknologi instruksional, sumer belajar, komponene bidang garapan: rancangan, pengembangan, evaluasi, sumber belajar, peserta didik.
Satu ciri khas bidang garapan yang dirumuskan oleh Tim Khusus AECT 1977 adalah penekanan model kawasan pada usah amengabsahkan pekerjaan yang ,menonjolkan “lahan” yang digarap oleh para praktisi teknologi pendidikan.Sebagaimana biasanya, proses belajar menjadi factor utama dalam proses belajar dan proses pendidikan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, teknologi pendidikan dirumuskan sebagai cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan teknologi intruksional. Rumusan ini mengacu pada konsep bahwa proses intruksional menjadi bagian proses pendidikan.
b.      Kawasan Teknologi Instruksional tahun 1994 (Seels dan Richey)
Rumusan kawasan tahun1994 ini tidak membedakan konsep teknologi pendidikan dan teknologi intruksional begitu pula dengan dengan definisinya. Seel dan Richey berorientasi kepada teori dan terapan dari teknologi intruksional. Beberapa alas an untuk rumusan ini yaitu:
1)      Teknologi intruksional dianggap lebih operasional dibandingkan dengan teknologi pendidikan.
2)      Pembahasan masalah dalam teknologi intruksional dianggap sama dengan pembahasan masalah teknologi pendidikan.
3)      Dukungan teori terhadap kegiatan intruksional sangat lebih memadai.























BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Davies merumuskan tiga pendekatansehubungan dengan bidang garapan atau kawasan teknoilogi pendidikan. Rumusan Davies tersebut meliputi pendekatan perangkat keras (hard were), pendekatan perangkat lunak (soft were) dan perpaduan kedua pendekatan tadi
Menurut AECT 1977 kawasan  Teknologi pendidikan, teknologi instruksional, sumer belajar, komponen bidang garapan: rancangan, pengembangan, evaluasi, sumber belajar, peserta didik.



















DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana. Teknologi pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo 2007.
Harjali, Teknologi Pendidikan. Ponorogo :Stain 2011.


[1] Dr. Nana sudjana , teknologi pengajaran ,(bandung: Sinar Baru Algensindo 2007) hal 41-42
[2] Ibid, hal 43-45
[3] Harjali,Teknologi Pendidikan, ponorogo: Stain po press.2011 hal 55-58

Tidak ada komentar:

Posting Komentar